Rokat bengko (rumah ), rokat pamengkang, rokat Sabe ( sawah ) oleh masyarakat jangkar merupakan sebuah ritual yang memadukan antara tradisi dan agama yang selama ini masih di rawat bahkan di wajibkan. bentuk rasa syukur kepada Allah SWT
Sebagian besar orang maupun keluarga bisa dipastikan memiliki tanah pekarangan. Mereka lazim menyebutnya “tana pakarangan atau tana pamengkang” yang diwarisi dari para leluhurnya pada tempo dulu sebagai salah satu tali pengikat hubungan antara orang tua dengan anak cucunya. Perlu diketahui bahwa tanah pekarangan biasanya merupakan tanah yang di atasnya dibangun rumah serta menjadi asal muasal atau keberlangsungan hidup dalam satu keluarga tersebut.
Tanah pekarangan yang di dalamnya terdiri atas bangunan rumah, tentu bagi masyarakat sangatlah sakral. Sebagai warisan para leluhurnya, tanah tersebut merupakan anugerah terbesar yang dilimpahkan Tuhan yang Maha Kuasa. Maka, tanah tersebut dirasa perlu untuk dirokat sebagai bentuk syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki pada makhluknya, dan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada para leluhurnya. Tradisi ini, orang jangkar mengenalnya dengan istilah rokat rumah yang biasa disebut ‘bhendhem konthong’ dan rokat pakarangan dan lain sebagainya.
Stop developer properti perumahan di desa jangkar !!!!